Contoh teks anekdot tentang Kritik dan Humor dalam Layanan Publik
Jawaban 1:
Kritik dan humor layanan publik anekdot hukum peradilan
Pertanyaan Terkait
Tolong di jawab yah , pr buat besok nih ! mengapa kita sering berbicara dengan struktur bahasa yg rancu ? bagaimana seharusnya ?
Jawaban 1:
Karena kita sehari-sehari menggunakan bahasa indonesia tidak sesuai dengan kamus besar bahasa indonesia dan juga tidak ada yang mengajari bahasa indonesia dengan benar.
seharusnya kita sering membaca dan membiasakan bahasa indonesia sesuai dengan kamus besar bahasa indonesia
Apa yang km ketahui tentang pekarangan?
Jawaban 1:
Sebidang tanah di sekitar rumah ..
Jawaban 2:
Pekarangan adalah halaman atau tempat yang luas yang bisa menjadi tempat yang indah , memarkrkan mobil,meletakkan pot bunga ,dll
semoga membantu
dalam teks anekdot itu terkandung sindiran ,yaitu keputusan yang tidak adil dikatakan adil.siapa yang disindir?
Jawaban 1:
Yang disindir nya itu seseorang yang bekerja di bidang KUHP seperti hakim, jaksa dan sebagai nya
Jawaban 2:
Orang – orang terkenal dan masyarakat
Apakah penyebab penurunan\kemerosotan kualitas lingkungan ?
Jawaban 1:
Penurunan kualitas lingkungan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya abiotik, dan faktor biotik, salah satunya adalah ulah manusia yang seringkali melakukan kerusakan lingkungan seperti aktivitas penambangan, pencemaran tanah dengan deterjen
Jawaban 2:
Eksploitasi SDA
eksploitasi hutan
pencemaran lingkungan
kurangnya pengetahuan SDM tentang perbaikan alam
kuarngnya pengetahuan SDM dalam mengolah, memanfaatkan, dan memperbaharui SDA
Cara mengubah puisi kedalam prosa
Jawaban 1:
A. Membaca puisi tersebut secara cermat.
b. Memerhatikan kata-kata yang sulit dalam puisi tersebut.
c. Mengungkapkan isi puisi tersebut berdasarkan kata-kata sulit itu.
Apa hakikat sebenarnya, manfaat dan fungsi suatu kebenaran dan suatu ilmu pengetahuan
Jawaban 1:
Singkatnya suatu ilmu pengetahuan dapat menjelaskan benar tidaknya suatu hal
Apa yang dimaksud dengan explisit dan implisit
Jawaban 1:
Eksplisit: menyampaikan sesuatu secara jelas/gamblang
implisit: secara terang-terangan atau samar-samar, bisa juga dengan metafora
Teks Anekdot bertema Lingkungan dan Sosial.
Jawaban 1:
Teka-teki SuksesiSeorang wakil presiden dimasa Orde Baru, sebut saja namanya Tresno. Sebagai wakil presiden yang baik, ia ingin belajar dari Lee Kuan Yew bagaimana caranya memilih Menteri yang pintar. Maka dia datang ke Singapura diam-diam. “Bagaimana caranya memilih Menteri yang pintar, Pak Lee??” “Gampang”, jawab Lee, “Kita test saja kecerdasannya”.Dan tokoh Singapura itupun Memanggil perdana menterinya, Goh Chok Tong. Lee mengajukan satu pertanyaan yang harus dijawab Goh dengan cepat dan tepat : “Hai, Chok Tong, misalkan orang tuamu punya anak tiga orang, Siapakah gerangan anak yang bukan kakakmu, dan Bukan pula adikmu?” Goh menjawab dengan tangkas,”Ya itu saya sendiri.” Lee bertepuk tangan, “Angka 10 untuk Goh. Sebab itu dia kupilih!”Tresno sangat terkesan dengan cara memilih gaya Lee Kuan Yew ini. Dia pulang ke Jakarta dan segera mau menguji Moko
“Pak Moko,,” kata Tresno, “Saya ingin menguji sampeyan. Ada satu pertanyaan yang harus sampeyan jawab : Misalkan orang tua sampeyan punya anak tiga orang. Siapakah gerangan anak yang bukan kakak sampeyan dan bukan pula adik sampeyan??”
Ternyata Moko tidak segera bisa menjawab.Tapi dia punya akal dan minta permisi sebentar keluar ruangan, dimana menunggu Surata. “Coba mas Rata”, Katanya kepada bawahannya ini. “Misalkan orang tua situ punya anak tiga orang. Siapakah gerangan anak yang bukan kakak situ dan bukan pula adiknya situ??” Surata berfikir lima menit, lalu menjawab :”Itu saya, Pak.” Moko senang bukan main, da masuk kembali ke ruang Tresno.Dia langsung maju.”Jadi tadi petunjuknya… eh, pertanyaannya bagaimana,Pak Tres??”. Tres dengan sabar mengulangi,”Orang Tua sampeyan punya anak tiga orang. Siapakah anak yang bukan kakak sampeyan dan bukan adik sampeyan??” Moko kali ini menjawab tangkas :”Ya..Surata, Pak!!”. Tres ketawa geli..”Pak Moko ini gimana!! Jawabnya yang benar, ya..Goh Chok Tong, dong!!” 4. Arti Kata PolitikSeorang murid sekolah dasar mendapat pekerjaan rumah dari gurunya untuk menjelaskan arti kata POLITIK.Karena belum memahaminya, ia kemudian bertanya pada ayahnya. Sang Ayah yang menginginkan si anak dapat berpikir secara kreatif kemudian memberikan penjelasan, “Baiklah nak, ayah akan mencoba menjelaskan denga perumpamaan, misalkan Ayahmu adalah orang yang bekerja untuk menghidupi keluarga, jadi kita sebut ayah adalah investor. Ibumu adalah pengatur keuangan, jadi kita menyebutnya pemerintah. Kami disini memperhatikan kebutuhan-kebutuhanmu, jadi kita menyebut engkau rakyat. Pembantu, kita masukkan dia ke dalam kelas pekerja, dan adikmu yang masih balita, kita menyebutnya masa depan. Sekarang pikirkan hal itu dan lihat apakah penjelasan ayah ini bisa kau pahami?”Si anak kemudian pergi ke tempat tidur sambil memikirkan apa yang dikatakan ayahnya. Pada tengah malam, anak itu terbangun karena mendengar adik bayinya menangis. Ia melihat adik bayinya mengompol. Lalu ia menuju kamar tidur orang tuanya dan mendapatkan ibunya sedang tidur nyenyak. Karena tidak ingin membangunkan ibunya, maka ia pergi ke kamar pembantu. Karena pintu terkunci, maka ia kemudian mengintip melalui lubang kunci dan melihat ayahnya berada di tempat tidur bersama pembantunya.Akhirnya ia menyerah dan kembali ke tempat tidur, sambil berkata dalam hati bahwa ia sudah mengerti arti POLITIK.
Pagi harinya, sebelum berangkat ke sekolah ia mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya dan menulis pada buku tugasnya: “Politik adalah hal dimana para Investor meniduri kelas Pekerja, sedangkan Pemerintah tertidur lelap, Rakyat diabaikan dan Masa Depan berada dalam kondisi yang menyedihkan.”
Perbedaan perdagangan zaman dulu dengan zaman sekarang ?
Jawaban 1:
Kalau zaman dulu perdagangan dilakukan dgn cara barter ( saling tukar barang ) kalau sekarang pake uang,, ada uang ada barang., hehe
Jawaban 2:
Jika jaman dulu masih menggunakan cara barter, kalo jaman sekarang menggunakan cara jual beli menggunakan uang
Puisi tentang sampah
Jawaban 1:
Judul : Itu Sampah Atau Apa
Beri tahu aku jika kau lihat
Itu sampah atau apa
Di Jalanan ada sampah
Di selokan penuh sampah
Di Laci meja ada sampah
Di bus, truk dan angkot, ada sampah
Negeri kita ini apakah negeri sampah ?
Lautan Sampah ?
Gunung Sampah ?
Atau Tong Sampah ?
Di kursi restoran ada sampah
DI hotel berbintang, ada sampah
Bahkan di meja direkturnya pun ada sampah
Di tempat penyeberangan ada sampah
Di bawah pos satpam, ada sampah
Itu Sampah atau apa ?
Di ruang sidang, ada sampah
Di ruang tunggu rumah sakit, ada sampah
Di atas pot bunga sekolahan, ada sampah
Sampah Merajalela
Di istana presiden, apakah ada sampah ?
Siang itu aku mencoba masuk
Dan aku telusuri setiap Sudutnya
Ternyata !!
Sampah ada di bawah tiang bendera merah putih dan
Di balik gerbang masuk mpr, ada sampah
Aku bingung apakah di kursi parlemen ada sampah pula ?
Coba Lihat !!
Apa ! Kau tak berani ?
Sungguh ! Sampah menjadi bunga bunga nusantara
Di mana mana ada sampah
Apakah di mulut manusia ada sampah
Periksa sekarang !!
Cepat !
Jika tidak ada, syukurlah
Manusia sombong ! Membuang sampah seenaknya
Jangan biarkan negeri kita sebagai tong sampah terbesar !
Ingat Itu !!!