Asam Hx 0,1 M Mempunyai PH Yang Sama Dengan Larutan HCl 0,001 M .Tentukanlah Nilai Ketetapan Ionisai

Asam Hx 0,1 M mempunyai pH yang sama dengan larutan HCl 0,001 M .Tentukanlah nilai ketetapan ionisai (Ka)asam Hx itu?

Jawaban 1:

Nilai tetapan ionisasi asam HX sebesar PembahasanIni merupakan persoalan gabungan dari menghitung pH elektrolit kuat dan lemah. Ditanyakan nilai Ka dari asam HX.DiketahuiLarutan asam HX 0,1 MLarutan HCl 0,0001 MKedua larutan mempunyai nilai pH yang samaDitanyaNilai tetapan ionisasi Ka dari HXPengerjaanKarena ditanyakan nilai Ka berarti HX adalah asam lemah sedangkan asam klorida HCl termasuk asam kuat.Kedua larutan mempunyai pH yang sama, dengan demikian konsentrasi ion hidrogen dari keduanya pun sama.

  • Konsentrasi ion hidrogen dari HX adalah
  • Konsentrasi ion hidrogen dari HCl adalah

Valensi HCl adalah 1 sesuai dengan jumlah atom H.Mari kita hadapkan kedua konsentrasi ion hidrogen dan substitusikan data-datanya.Kuadratkan kedua ruas.Diperoleh nilai tetapan ionisasi asam HX sebesar Pelajari lebih lanjut

  1. Penentuan pH asam kuat bervalensi dua brainly.co.id/tugas/9957046  
  2. Penentuan pH elektrolit lemah brainly.co.id/tugas/9574016

——————————Detil jawabanKelas         : XIMapel        : KimiaBab            : Larutan Asam BasaKode          : 11.7.5Kata Kunci : asam HX, mempunyai pH yang sama, larutan, asam lemah, kuat, HCl, konsentrasi ion hidrogen, [H^+}, Ka, valensi, nilai tetapan ionisasi asam, brainly


Pertanyaan Terkait

Perbandingan massa C dan O di dalam senyawa CO adalah 3 : 4. Untuk membentuk CO dengan massa 21 gr diperlukaan..

Jawaban 1:

21 x 3/7 = 9 gram Carbon.
21 x 4/7 = 12 gram oksigen.


Nama senyawa dari :
a. CH3COC(CH3)3
b. CH3CH2CH(CH3)COOH

Jawaban 1:

CH3 CO C(CH3)3 = alkanon = 3,3 – dimetil – 2 – buatanon

CH3 CH2 CH(CH3) COOH = asam karboksilat = 2 metil butanoat

semoga bisa membantu
jika ada kesalahan mohon kokreksi:)


Apakah pH yang ditentukan menggunakan indikator universal merupakan nilai yang akurat? jelaskan!

Jawaban 1:

Yap bisa salah satunya dengan cara kertas lakmus, lakmus merah dan lakmus biru yang bisa mendapatkan sifat asam dan basa dari suatu senyawa

Jawaban 2:

Sebenarnya tidak terlalu akurat karena nilai untuk pH nya tidak terlalu detail. namun jika kita menggunakan penghitungan pH dengan rumus, nilai pH itu akan akurat


5cm3 0.1 M larutan H2SO4 diencerkan dengan air murni hingga 250 cm3. Besarnya pH setelah diencerkan adalah…

Jawaban 1:

Saya ubah dulu ke mL ya, cz lebih enak mL drpd cm3 (nulisnya satuan maksudnya) tp nilai tetap sama kok, OK 🙂
M1 = 0,1 M
V1 = 50 cm3 = 50 mL
V2 = 250 cm3 = 250 mL
Valensi Asam (Va) H2SO4 = 2
 
untuk mengetahui konsentrasi H2SO4 setelah pengenceran gunakan
M1 V1 = M2 V2
0,1 x 50 = M2 x 250
M2 = 0,02 M

cari [H+] = Ma x Va = 0,02 x 2 = 0,04 atau 4 x 10^-2
maka
pH = – log [H+] = – log 0,04 = 2 – log (kalau dihitung pakai kalkulator hasilnya 1,39 )

semoga bisa membantu 🙂
tandai sebagai yang terbaik ya 🙂


suatu larutan basa kuat KOH sebanyak 100 ml memiliki ph = 12. dalam larutan tersebut terlarut KH (Ar K = 39 , O = 16 , H = 1)

Jawaban 1:

Prolog :
konsenp pH adalah konsep kekuatan asam di dalam air. pH adalah power of Hydrogen yang hanya boleh dicek pada keadaan air. maka sudah dapat dipastikan, senyawa yang pekat tidak memiliki konsep pH.

pH 12 adalah pH basa. maka pasti memiliki nilai pOH
nilai pOH = 14 – pH
pOH = 14-12 = 2
pOH = -log [OH-]
maka nilai OH-  adalah 10^-2 mol/L
jika yang tersedia hanyalah 100 ml atau 0,1 L, maka jumlah mol yang terlarut adalah 10^-3 mol.
jika dikonversikan ke gram, maka nilainya 10^-3 x Mr KOH(56) = 0,056 gram


Tuliskan persamaan setara untuk reaksi masing berikut a. nitrogen dengan hidrogen membentuk amoniak
b. serbuk besi dg cairan asam klorida membentuk besi 2 klorida dan gas hidrogen
c. larutan natrium karbonat dg larutan asam sulfat membentuk larutan natrium sufat, gas karbondioksida, dan air

Jawaban 1:

A). N2 + H2 –> NH4 N2 + H2 –> 2NH4 N2 + 4H2 –> 2NH4 b). Fe2 + HCl –> FeCl2 + H2 Fe2 + HCl –> 2FeCl2 + H2 Fe2 + 4HCl –> 2FeCl2 + H2 Fe2 + 4HCl –> 2FeCl2 + 2H2 c). NaCO3 + H2SO4 –> Na2SO4 + CO2 + H2O 2NaCO3 + H2SO4 –> Na2SO4 + CO2 + H2O 2NaCO3 + H2SO4 –> Na2SO4 + 2CO2 + H2O


Disuruh mencari contoh soal isoton, isotop, isobar sebanyak 15 itu bagaimana ya ???

Jawaban 1:

Cari aja senyawa yg ada kaitannya sama itu
contoh:

Jawaban 2:

Isotop: unsur yg mempunyai nomor atom sama tetapi massa atom bebeda. contoh Cl bermassa atom 35 berisotop dengan Cl bermassa atom 37 (nomor atom sama-sama 17)
isobar: unsur yg mempunyai nomor massa sama tapi nomor atom berbeda.
isoton: unsur yg mempunyai jumlah neutron sama.
untuk menghitung jumlah eutron = nomor massa – nomor atom.
tinggal dibuat contoh soalnya berdasarkan teori tersebut.


Elektron dalam 1 orbital harus mempunyai spin berlawanan. Pernyataan ini sesuai dengan  a.   aturan Hund                            c.Larangan Pauli                 e. Hipotesis de Broglie
b.   aturan aufbau                          d. Asas Heisenberg

Jawaban 1:

Mata pelajaran : Kimia
Kelas : X SMA
Kategori : struktur atom
Kode kategori berdasarkan kurikulum KTSP : 10.7.2
Kata kunci : konfigurasi elektron, larangan Pauli

Jawaban : C
Larangan Pauli dikemukakan oleh Wolfgang Pauli yang menyatakan bahwa tidak boleh ada dua elektron yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. Sepasang elektron yang menempati satu orbital yang sama memiliki bilangan kuantum utama (n), azimuth (l) dan magnetik (m) yang sama tetapi harga bilangan kuantum spin (s) yang berlawanan.

Pembahasan :
Cara menyusun elektron dalam suatu atom/ unsur disebut dengan konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron suatu unsur disusun dimulai dari tingkat energi yang paling rendah atau sub kulit terendah. Penyusunan elektron suatu atom/ unsur dapat menggunakan aturan Auf Bau yaitu pengisian elektron dimulai dari sub kulit paling rendah.

Keberadaan elektron suatu atom sesungguhnya tidak bisa ditentukan secara pasti. Konfigurasi elektron pada sub kulit hanya mempermudah pemahaman tentang keberadaan elektron dalam setiap atom. Konfigurasi elektron juga dapat membantu untuk menentukan harga bilangan kuantum yang dimiliki elektron. Bilangan kuantum yang digunakan untuk memperkirakan posisi elektron ada 4 macam yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimuth (l), bilangan kuantum magnetik (m) dan bilangan kuantum spin (s).

Beberapa aturan penting dalam mengkonfigurasi kan elektron dan menentukan bilangan kuantum suatu elektron adalah :
1. Aturan Auf Bau
Aturan ini menyatakan bahwa pengisian elektron dimulai dari tingkat energi paling rendah yang disebut sub kulit. Sub kulit yang ditempati elektron dari energi terendah adalah s, p, d dan f. Elektron maksimal yang boleh menempati masing-masing sub kulit tersebut adalah 2, 6, 10 dan 14. Urutan pengisiannya dimulai dari 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p.

2. Aturan Hund
Aturan ini menyatakan bahwa setiap orbital sub kulit diisi oleh elektron satu per satu kemudian berpasangan. Setiap elektron pertama akan mengisi orbital secara tunggal dahulu yang disebut orbital setengah penuh. Elektron-elektron tunggal yang mengisi orbital akan memiliki harga spin yang sama.

3. Larangan Pauli
Larangan itu menyatakan bahwa tidak boleh ada dua elektron yang akan memiliki keempat bilangan kuantum yang sama dalam satu atom. Dalam setiap orbital diisi sepasang elektron harus memiliki harga spin yang berlawanan. Artinya, salah satu elektron akan memiliki harga spin +½ (searah jarum jam) dan yang lain -½ (berlawanan arah jarum jam).


Menunjukkan apa koefisien dalam persamaan reaksi???

Jawaban 1:

Kelas : X Pelajaran: Kimia Kategori: Stokiometri Kata kunci: volume, jumlah molekul, koefisien reaksi     1.       Guy Lussac menyatakan bahwa “ volume gas yang terlibat dalam suatu reaksi kimia diukur pada suhu dan tekanan yang sama berbanding sebagai bilangan bulat yang sederhana.”                 3H2 + O2  ⇒   2H2O Contoh: reaksi dengan gas hidrogen dan oksigen diatas menghasilkan uap air dengan perbandingan volume masing masing Gas  hidrogen : gas oksigen : uap air = 2 : 1 : 2 Hal ini menunjukkan bahwa perbandingan koefisien sebanding dengan perbandingan volume. 2.       Hipotesis Avogadro menyatakan “ pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas memiliki jumlah molekul yang sama juga.”   N2 + 3H2 ⇒   2NH3   1 Volume N2 + 3 volume H2      2 volume NH3   Terkait dengan teori Guy Lussac diatas, artinya  koefisien juga sebanding dengan jumlah molekul


mengapa untuk N tidak bisa membentuk senyawa Na5 sedangkan untuk p selain PCl3 bisa membentuk PCl5 jelaskan proses hibrinisasi orbital pada PCl3 dan PCl5

Jawaban 1:

Kita lihat dulu konfigurasi elektron dari N dan P:

elektron valensi pada atom N terbatas hanya sampai kulit kedua, sementara pada atom P sampai pada kulit ketiga
karena N hanya memiliki 2 kulit, N tidak bisa melakukan hibridisasi karena kulit kedua tidak punya orbital d
atom P bisa melakukan hibridisasi , karena P memiliki orbital 3d dan orbital tersebut memiliki tingkat energi yang dekat dengan elektron valensinya

proses hibridisasi itu sulit dijelaskan, karena melibatkan banyak perhitungan kuantum