Kegunaan radioisotop dan cara pembuatannya
terimakasih
Jawaban 1:
Radioisotop dapat digunakan untuk radioterapi, seperti larutan iodium-131 (Na131l) untuk terapi
kelainan tiroid dan fosfor-32 (Na2H32PO4) yang merupakan radioisotop andalan dalam terapi
polisitemia vera dan leukemia. Selain, itu radioisotop juga dapat digunakan untuk radiodiagnosis seperti teknesium-99m (Na99mTcO4) untuk diagnosis fungsi dan anatomis organ tubuh, sedangkan studi sirkulasi dan kehilangan darah dapat dilakukan dengan radioisotop krom-51 (Na2 51CrO4).
Pertanyaan Terkait
Pada proses isothermis gas berada dalam ruang tertutup dengan tekanan 5 atm. Bila gas dimampatkan menjadi ¼ semula, berapakah tekanan gas sekarang?
Jawaban 1:
Isotermis ()
Dimensi sebuah daya adalah?
Jawaban 1:
Dimensi daya adalah [M] [L]^2[T]^-3
Jawaban 2:
Usaha dan energiUsaha dan Energi. Apabila anda mendorong sebuah buku yang terletak di atas permukaan meja hingga buku bergerak maka anda melakukan usahapada buku tersebut. Jika sebuah benda jatuh ke permukaan bumi karena ditarik oleh gaya gravitasi bumi maka gaya gravitasi bumi melakukan usaha pada benda tersebut. Sebaliknya, apabila anda mendorong sebuah benda sekuat tenaga hingga bermandikan keringat tetapi jika benda itu tidak bergerak maka anda tidak melakukan usaha pada benda tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, orang lain mengatakan bahwa anda telah melakukan usaha atau kerja keras mendorong benda tersebut namun menurut ilmu fisika, anda tidak melakukan usaha pada benda tersebut karena benda tidak mengalami perpindahan.Usaha pada sebuah benda bisa dilakukan oleh gaya konstan (besar dan arah gaya selalu tetap) atau gaya tidak konstan (besar dan arah gaya selalu berubah-ubah). Contoh gaya yang besar dan arahnya konstan adalah gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda ketika benda berada di dekat permukaan bumi. Ketika sebuah benda jatuh bebas di dekat permukaan bumi, besar dan arah percepatan jatuh bebas benda konstan karena besar dan arah gaya gravitasi yang mempercepat benda tersebut konstan. Contoh gaya yang besarnya tidak konstan (arah gaya konstan) adalah gaya pegas. Jika anda meregangkan pegas, semakin besar pertambahan panjang pegas, semakin kuat anda menariknya. Besar gaya yang dikerjakan pada pegas tidak konstan seiring meregangnya pegas. Contoh lain adalah ketika sebuah roket bergerak ke luar angkasa atau kembali ke permukaan bumi. Ketika roket sedang bergerak, besar gaya gravitasi yang bekerja pada roket berubah dengan berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak dari pusat bumi.Secara matematis, usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya konstan pada sebuah benda didefinisikan sebagai hasil kali perpindahan dengan gaya atau komponen gaya yang searah dengan perpindahan benda.Usaha yang dilakukan oleh gaya tidak konstan seperti gaya pegas tidak bisa dihitung menggunakan rumus usaha oleh gaya konstan. Apabila pegas diregangkan, ketika pegas semakin regang, gaya tarik yang yang diperlukan untuk meregangkan pegas juga semakin besar. Demikian juga sebaliknya jika pegas ditekan, ketika pegas semakin rapat, gaya dorong yang diperlukan juga semakin besar. Selama pegas ditekan atau diregangkan, gaya pegas berubah dari 0 (x = 0) hingga maksimum (F = k x) maka gaya pegas dihitung menggunakan rata-rata.
1. jarak fokus sebuah cermin cekung 8 cm tentukan letak perbesaran dan jarak bayangan jika jarak benda sejauh 2o cm. 2. sebuah benda terletak 30 cm di depan cermin dengan jarak fokus 15 cm. tentukan a. jarak bayangan b. perbesaran bayangan c. sifat sifat bayangan
Jawaban 1:
Untuk nomor 1 aja ya
1/8 = 1/20 + 1/s’
1/s’ = 1/8 – 1/20
1/s’ = 5/40 – 2/40
s’ = 40/3 = 13,3 cm (pembuktiannya titik fokus berada di 8cm maka titik M berada di 16 cm sehingga benda berada di ruang 3, untuk cermin cekung titik O-F itu ruang 1, F-M ruang 2, M kebelakang ruang 3, dibelakang cermin ruang 4, rumus untuk letak benda dan perbesaran secara sederhana adalah ruang benda + ruang bayangan = 5, tadi benda ada di ruang 3, maka 3 + x = 5, maka x = 2, terbukti bahwa bayangan berada di ruang 2 karena jaraknya 13,3 cm)
Perbesaran s’/s = 13,3/8 = 1,6x
Rangkaian RL seri dihubungkan dengan sumber tegangan arus bolak balik dengan Vm=100 volt, hambatan R=80 ohm. arus maksimum yang mengalir pada rangkaian sebesar 1 amper. tentukan
a. impedasi rangkaian
b. reaktansi induktif
c. tegangan antara ujung-ujung induktor
mohon bantuannya..
Jawaban 1:
Jawabannya adalah 12880
Gimana ya caranya mudah mempelajari materi eksak yang bentuknya banyak banget
Jawaban 1:
Latihn rutin atau setiap hari, walaupun cuman 1/2 kalo rutin jadi inget
Jawaban 2:
Kalo Gue Belajar Tambahan di LUAR PBM ama temen2 .
Mengapa bulan memiliki fase-fase yang berbeda ?
Jawaban 1:
Karena ketika bulan berrevolusi , kedudukan bulan pada garis orbitnya berubah ubah
Jawaban 2:
karena fase bulan tergantung pada kedudukan bulan terhadap matahari dan bumi
Peluru dengan massa 50 gram ditembakkan ke arah balok yang memiliki massa 0,95 kg dan terletak pada bidang datar yang licin dihubungkan dngan pegas, sehingga menyebabkan pegas menjadi tertekan 20 cm. perhitungan menunjukkan bahwa gaya sebesar 1 N menyebabkan pegas tertekan 1 cm. tentukan besar kecepatan mula-mula peluru?,, (plus cara ya kawan),
Jawaban 1:
Jawaban: Peluru dengan massa 50 gram ditembakkan ke arah balok yang memiliki massa 0,95 kg dan terletak pada bidang datar yang licin dihubungkan dengan pegas, sehingga menyebabkan pegas menjadi tertekan 20 cm. Perhitungan menunjukkan bahwa gaya sebesar 1 N menyebabkan pegas tertekan 1 cm. Maka besar kecepatan mula-mula peluru adalah 40 m/s. Pembahasan: Tahap I: Energi Potensial Pegas Saat pegas tertekan oleh balok yang tertembak peluru, pegas tersebut memiliki energi potensia. Besar energi potensial ini adalah: Ep = ½ k. x² Dimana: Ep = Energi potensial pegas (dalam Joule) k = konstanta pegas x = pemampatan pegas Dalam soal diketahui: k = 1 N/cm = 100 Newton/m x = 20 cm = 0,2 m Sehingga: Ep = ½ k x² = ½ (100)(0,2)² = 2 Joule Tahap II: Energi kinetik peluru dan kecepatan peluru setelah tumbukan Berdasarkan hukum kekekalan energi, energi potensial pegas harus sama dengan energi kinetik peluru dan balok yang menyebabkan pemampatan pegas. Besar energi kinetik ini adalah: Ek = ½ (m₁ + m₂). v² Dimana: Ek = energi kinetik m₁ dan m₂ = massa peluru dan balok v = kecepatan peluru dan balok Dalam soal diketahui bahwa: Ek = Ep = 2 Joule m₁ = 50 gram = 0,05 kg m₂ = 0,95 kg Sehingga: Ek = ½ (m₁ + m₂). v² 2 = ½ (0,05 + 0,95)v² v² = 4 v = 2 m/s Tahap III: Momentum Peluru dan balok Total momentum kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan harus sama. Misal peluru adalah benda 1 dan balok adalah benda 2, maka: p₁ + p₂ = p₁’ + p₂’ Pada soal ini tumbukan terjadi dan mengakibatkan balok yang sebelumnya diam (kecepatann dan momentum balok nol), menjadi bergerak bersama peluru dengan kecepatan v. Sehingga berlaku persamaan: m₁v₁ = (m₁ + m₂)v Diketahui dalam soal: m₁ = 50 gram = 0,05 kg m₂ = 0,95 kg v = 2 m/s Ditanya: v₁ Sehingga, kecepatan peluru sebelum tumbukan adalah: m₁v₁ = (m₁ + m₂)v (0,05)v₁ = (0,05 + 0,95)(2) v₁ = 2 / 0,05 = 40 m/s Jadi dapat disimpulkan bahwa sebelum peluru menembus balok, peluru melaju dengan kecepatan 40 m/s. Kelas: XI Mata Pelajaran: Fisika Materi: Tumbukan Kata Kunci: Momentum Setelah Tumbukan
Berikan 10 contoh fluida dalam kehidupan sehari-hari?
Jawaban 1:
Air, minyak, oli, minyak tanah, bensin, solarr, susu,, cairan pembersih piring, detergen cair
Jawaban 2:
contoh-contoh fluida diabtaranya adalah : Minyak peluma, Susu dan air, Udara, Gas, Cairan.
sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian 20 m. jika percepatan grafitasi bumi 10 m/s2, maka kecepatan benda pada saat berada 15 m di atas tanah adalah …..(caranya)
Jawaban 1:
Dik ho = 20 m
h1 = 15 m
g = 10 m/s
Dit V ?
jawab
rumus V = √2 g Δh
= √2.10 (20-15)
= √100 = 10 m/s^2
Jawaban 2:
Vt2 = Vo2 + 2aS
Vt2 = (0) + 2 aS
Vt = √(2aS) = √[(2)(10)(20-15)] = 10 m/s
Sebuah batang bermassa homogen M dengan panjang l diputar melalui poros yang terletak pada pertengahan batang sehingga momen inersianya Ipm = 1/12 Ml². Jika sumbu putar(poros) terletak pada jarak 1/4l dari salah satu ujung batang, berapakah momen inersia pada batang tersebut ?
Jawaban 1:
I=Ipm + Md²
=1/12 Ml² + M(1/4l)²
=7/48 Ml²